March 11, 2013

Melipir ke Douane

Dengar-dengar obrolan tetangga di kampung FB, bea cukai Belanda (atau yang dikenal dengan nama Douane) termasuk yang paling ketat di dunia per-beacukai-an bandara di dunia. Tentu saja, Australia tetap dengan setia di peringkat teratas... ;)


Balik dari Indonesia bulan kemarin, kami 'surprisingly' mampir ke Douane. Sebenarnya tidak sepenuhnya 'surprising' sih... Saya sudah agak curiga kami bakal ditahan Douane. Bagaimana tidak, 2 orang dewasa yang membawa 2 anak batita, bawaannya 6 koper besar plus 1 boogy balita. Tentu saja penampakan kami sangat 'eye-catchy' bagi bapak-bapak douane. Bukan begitu..?? (Makanya, jangan modus kalap kalau lagi pulang kampung....hehehee...)

Yang mampir douane adalah si ayah dan abang. Saya duluan keluar bersama si noni dengan aman sentosa. Sambil menunggu di luar, hati saya begitu khawatir, dengan mulut penuh ucapan doa. Saya legowo jika ada barang yang ditahan, asal jangan teri, rendang, bakpau, batagor, pempek, ikan asin, cakalang, oncom, dan lain-lain.. hahahahaa....

Setelah beberapa puluh menit mondar-mandir tidak karuan, saya melihat ayah keluar dengan senyuman. Ayah bilang, "semua aman.., hanya mentegamu yang ditahan." Halaahhh.... Masa sih mentega wijsma* dibuang? Cerita ayah, menurut petugas douane, merk mentega tersebut onbekend alias tidak dikenal di Belanda. Jadi mencurigakan dan harus dibuang. (Catat ya ibu-ibu, tidak benar bahwa mentega wijsma* adalah mentega dari Belanda. Karena disinipun, saya ketemu mentega tersebut hanya di toko Cina, dan dengan tulisan produk import dari Indonesia..halaahh...)


Dari pak douane tersebut kami belajar beberapa hal; pada prinsipnya apa saja bisa masuk Belanda, kecuali makanan olahan seperti rendang, cakalang rica-rica, dan menu-menu yang 'tidak biasa' lainnya. Jadi segala macam makanan bawaan yang kering, seperti kue, kerupuk, coklat silverquee*, teh sosr*, dan bahan-bahan kering lainnya, secara aturan bisa masuk ke Belanda. Asal dalam jumlah yang masuk akal, bukan seperti orang mau jualan hehe... ;)

Hal berikutnya yang termasuk kategori illegal entry adalah dvd bajakan. 
Saya dan suami penggemar film sejati. Jadi jangan heran, di koper kami banyak sekali dvd silat, dvd korea, dvd indonesia, bahkan dvd barat, hasil hunting di mangga dua. Untuk amannya, saya pencar dvd tersebut di beberapa bagian dalam koper, dan tersebar di 6 koper kami. Pak douane dengan pinternya menemukan beberapa dvd saya.  Setelah berdiskusi dengan koleganya, dia kemudian mengembalikan lagi dvd saya pada tempatnya. Alasan dia tidak menahan dvd saya, karena itu bukan dvd barat (dvd saya adalah drama korea dan beberapa film indonesia hehehehe....). 

Satu hal lainnya yang tidak boleh masuk Belanda adalah barang-barang bermerk tiruan. 
Di koper kami, ada 2 bola mainan bermerk angry bird* hadiah dari opa untuk dua krucil kami. Bola tersebut termasuk yang ditahan oleh pak douane. Dan dalam hal ini dia sangat tegas, tidak membolehkan dua bola kecil itu masuk Belanda. Ayah pun harus memohon pengasihan pak douane, sambil terus menerus bilang, "pak maar andere, maar niet dit aub... dit is kadootje van zijn opa..." (silahkan ambil yang lain tapi jangan yang ini. Ini hadiah dari opa mereka)
Untunglah pak douane masih punya hati.... hehehehehee... ^_____^



Saya mau berbagi tips cara aman lewat douane. Tapi saya agak bimbang, tidak tahu apakah bijaksana menulis hal tersebut disini. Yah, kalau besok lusa hati saya tidak sejahtera dengan tulisan ini, yaa saya hapus saja... Meminjam kalimat Gus Dur, "gitu aja koq repot...!!" hehehehee.....

Bila besok lusa anda harus lewat douane Belanda (dengan segala macam bawaan 'makanan nusantara' di koper), ini tips dari saya;
Tips pertama, jika bersama pasangan, jangan berjalan berbarengan. Minimal, jika satu ditahan, yang lain selamat (contohnya kami hahaha). 
Tips kedua, makanan olahan jangan ditaruh dalam satu koper, tapi disebar ke beberapa koper. 
Tips ketiga, makanan, baik olahan maupun kering, sebaiknya dibungkus dengan kertas kado seakan-akan itu merupakan oleh-oleh kita buat seseorang. Walaupun tetap saja akan dibuka oleh douane (jika yang bersangkutan curiga), tapi minimal tanpa bungkusan akan mengundang kecurigaan lebih cepat daripada dengan bungkusan dan terselip dimana-mana..
Tips keempat, sedia tisyu basah di tas jinjing anda. Kadangkala koper kita mendapat tanda 'X' dengan kapur, oleh petugas bandara. Koper dengan tanda tersebut mengundang mata petugas douane lebih cepat daripada koper tanpa tanda. Fungsi tisyu basah adalah untuk menghapus tanda tersebut, sebelum anda melenggang lewat pos douane.


Demikian tips saya, yang saya rangkum berdasarkan pengalaman pribadi, keluarga, dan beberapa teman. Tapi tentu saja ini bukan jaminan rendang dan batagor anda aman jaya dari 'terkaman' douane. Yang paling penting selain tips diatas, anda doa banyak-banyak sebelum lewat pos douane. Dan tentu saja hal paling penting lainnya adalah: jangan kalap belanja di Indonesia, seakan-akan pasar Senen mau dipindah ke Belanda hahaha....

Sukseess...!!!!!