December 19, 2012

Hobi Ngomongin Orang ^^


Di dunia ini ada beribu-ribu manusia dengan bermacam-macam hobi uniknya. Yang hobinya fotografi, hari gini banyak. Yang hobinya mancing, walau ga banyak tapi cukup lumayan jumlahnya... Walau saya ga habis pikir ada orang yang hobinya ngumpulin perangko bekas, tapi teteepp...itu hobi yang masuk akal...
Nah, yang sama sekali ga masuk akal buat saya adalah orang yang hobinya ngomongin orang lain... Saya serius heran. Kegiatan 'ngomongin orang' apa manfaatnya ya....???

Gara-gara curcolan miss A beberapa hari yang lalu, tadi saya dan teman-teman membahas tentang orang yang 'kesukaan'nya adalah ngomongin orang.

Disclaimer: kami bukan sedang ngomongin orang atau seseorang. Kami bahkan tidak menyebutkan nama tertentu. Kami murni berdiskusi soal tabiat suka ngomongin orang dengan mencoba menganalisanya dari sudut pandang yang netral dan lebih 'ilmiah'; apakah itu kebiasaan, karakter, atau penyakit jiwa stadium rendah (bisa jadi topik tesis deh keknya ini wkwkwkkk)


Saking penasaran, saya sampe googling lho di internet cari penjelasan yang ilmiah soal 'penyakit' suka ngomongin orang ini. Ternyata memang suka ngomongin orang lain adalah sifat dasar manusia. Hanya pada orang yang satu kadarnya rendah, pada orang yang lain kadarnya tinggi (dari berbagai sumber). Secara psikologis dibilang bahwa orang yang gemar ngomongin orang lain pada hakekatnya adalah orang-orang yang tidak percaya diri, atau merasa diri kurang (sumber). Dengan alasan itu sehingga orang tersebut begitu bersemangat mengekspos kekurangan orang lain, untuk membuat dirinya merasa 'lebih baik' (sumber). Pada beberapa kasus, tabiat suka ngomongin orang ini 'bergandengan tangan' dengan tabiat mudah tersinggung.
Jaman dulu tabiat suka ngomongin orang lain dilakukan diam-diam atau sembunyi-sembunyi atau di belakang. Dengan makin maraknya situs sosial pertemanan di dunia maya, maka orang semakin berani untuk ngomongin (baca: mendiskusikan tentang) orang lain. Keberanian ini didorong oleh fakta bahwa toh satu dengan yang lain (pembicara dengan obyek yang dibicarakan) tidak dalam kondisi bertatap muka. 
Setelah membaca paparan tersebut saya simpulkan bahwa pada akhirnya adalah tugas kita masing-masing untuk bijaksana dua arah. Maksud saya bijaksana dua arah adalah, bijaksana keluar (dalam hal memilih teman) dan bijaksana kedalam (bijaksana menjaga mulut dan hati). 

 Dus, jika anda berteman dengan seorang teman (atau sekelompok teman), dimana dalam sekali waktu sempat terselip obrolan tentang seseorang tapi lalu kalian sepakat utk menghentikan topik tersebut dan beralih ke topik yang lebih fun dan menyenangkan, maka saya mau jabat tangan anda.. Selamat!!! Anda sedang berada dalam lingkaran pertemanan yg benar..
Tapi jika anda berteman dengan seorang teman (atau sekelompok teman), dimana setiaaaapp ketemu topik obrolan selalu keselip kalimat yang dimulai dengan: "eh tau ga loe si xx...", atau "udah dengar/baca belum klo si yy...", atau "ihhh tau ga sih, si xy itu bla..bla..bla...", (and the talking about xx or yy or xy goes on), hmmmmm.... berhati-hatilah... Anda sedang berada di tengah-tengah kumpulan pencemooh...
Kalo anda berteman dengan orang(-orang) yang modelnya kayak begini, kemungkinannya cuma ada dua; pertama, anda punya karakter yang sama dengan orang(-orang) tersebut, atau kedua, anda adalah orang baik yang sedang memelihara bom waktu.
Jika anda adalah nomer dua, maka tulisan ini adalah wake-up call buat anda. Anda harus 'bangun' dan waspada, karena tinggal menunggu katup bom terbuka dan anda pun ikut jadi korban cemoohan mereka. Dan parahnya, pada banyak kasus yang terjadi, karena kalian merupakan teman dekat yang saling tahu hingga ke hal-hal yg terdalam, maka omongan/cemoohan itu akan terdengar lebih menyakitkan hati.


Anyway, if your heart trembles and beat fast when you read this post, it only means that beneath your heart you agree with what I'm saying right now. If that happens, that is a proof, my dear friend(s), that you are still a good person whom just happened to be trapped in a bad relationship. So don't wait until that bomb explodes. Hurry do some actions and safe yourself out from that ring of friendship. You deserve better; better people, better friendships, and better life.
Family is given, but friends are choice. So, choose wisely ... !!